Assalammua'alaikum...
Manusia... harus bijak dalam pertuturan.
Kata-kata, tajamnya lebih dari pisau yang kerap diasah!
Parutnya tak kelihatan dan penawarnya belum tentu ada.
Jangan sebut tentang sesuatu jika anda hanya berniat untuk menunjuk.
Jangan sebut tentang sesuatu jika anda tak berniat untuk berkongsi kemanisannya.
Ia hanya akan menimbulkan rasa yang tidak enak di hati...
Sudah lumrah wanita, mulutnya terlalu mudah untuk berbicara. Wanita bercerita hampir tentang semua...S.E.M.U.A! Dari nasihat, gosip, fesyen, rahsia dan umpatan. Itu belum kira lagi bab membangga diri.
Kadang-kadang kita terlalu suka mengangkat diri sendiri. Tak salah juga kalau nak memuji diri sendiri (puji untuk keyakinan diri)... tapi kalau dah sampai melangit tinggi?
Tidak ada apa yang indah bila membangga diri... ya, mungkin akan ada yang memuji, tapi pujian itu hanya bagai angin lalu. Menghembus hari-hari, namun tak pernah dihargai (betul tak?).
Apa yang pasti, kadang-kadang pertuturan kita itu tidak menyenangkan hati orang lain. Lebih teruk lagi kalau kita (tanpa sedar) telah melukakan hati orang lain dengan pertuturan. Sebab itu Nabi saw menyarankan kita untuk berdiam diri jika tidak ada perkara yang penting untuk dipertuturkan.
Terutamanya wanita. Dalam pertuturan, kaum Hawa lebih mudah (cenderung) untuk membangga diri, mengumpat, serta mengata tentang hal orang lain (bukan menuduh, saya juga seorang perempuan). Saya faham betapa sukarnya untuk mengawal pertuturan. Wanita cenderung untuk membanding-bandingkan antara 1 sama lain, lebih cenderung untuk bercerita tentang orang lain (siap tokok tambah lagi!); malahan pertuturan sering disulami dengan emosi.
Kadang-kadang, kita terlalu melebihkan emosi dalam pertuturan.
Kadang-kadang, kita bercakap dahulu dan berfikir kemudian.
Kadang-kadang, kita menjadi sangat asyik dalam memuji diri.
Kadang-kadang, kita "khusyuk" memuaskan hati dengan melukai hati yang lain.
Ingatlah! Perkataan dari setiap pertuturan boleh menjadi lebih tajam dari pisau...
Lukanya mungkin tak kelihatan, namun ubatnya belum tentu ada di pasaran.
p.s. Berhati-hati ketika berkata-kata. Kadang-kadang, luka yang disebabkan oleh pertuturan tak mampu ditebus dengan apa-apa sekalipun, meskipun "maaf" dilafaz sekerap nafas yang disedut...
Thursday, November 25, 2010
lebih tajam dari pisau!
Labels:
lebih tajam dari pisau
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh... disebalik setiap kesedihan dan kedukaan yg acap kali melanda diri... jiwa insani yg tak selal...
-
Bismillahirrahman nirrahim… Wahai Tuhanku yang membolak-balikkan hati, peganglah hatiku, peganglah hatinya. Sudah dua hari rasa su...
-
Assalammua'alikum... Hmm... tak tahu nak kata apa sekarang ni... Tengok fesyen tudung sekarang ni semakin entah apa-apa. Apa agaknya ert...
-
salam sejahtera... salam kesyukuran buat alam yg luas terbentang, buat langit yg tinggi menjulang. salam keinsafan dipanjatkan kpd Ilahi, tu...
-
Nabi Muhammad saw., bersabda, "Perbanyaklah mengingat pemutus segala kenikmatan duniawi (ke mati an)." Kata seorang sahaba...
-
Tuhan amat dekat dengan hambanya apabila dia sedang sujud maka perbanyakkanlah do’a (waktu sujud).” (H. R Muslim, Abu Dawud, Nasaai) Cuba r...
-
Salamu a'laik... Tertarik tadi dengan 1 analogi yang diberikan oleh salah seorang mursyid di akhir rancangan Imam Muda 2 tadi... Dia...
-
Assalammua'alikum... Salam perangsang minda disaat-saat dunia diambang keruntuhan akhlak. Dimanakah kita agaknya? Baru-baru ini ada seor...
-
Alhamdulillah...Syukur kepada Allah swt yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melangkahkan kaki semula di Bumi UIAM, Kuantan ya...
-
salam'alaika.... terfikir sejenak tentang lumrah kehidupan yang kelihatan seolah2 mempermainkan... terkadang terjulang di puncak, terkad...
0 comments:
Post a Comment